ads

Berita

NAD

Nasional

Internasional

Dunia Islam

Tuliasan%20Anda


Sungai (Krueng) Pasee, Aceh Utara | Photo: @ajl_pasee
Beurujuk.com | Pernah dengar nama "Krueng Pasee"? Krueng (bahasa Aceh) berarti sungai. Iya, sungai yang penuh dengan romantika sejarah kejayaan Kerajaan Samudera Pasee (atau ada juga yang menyebutnya dengan Samudera Pasai) yang kini telah menjadi Wilayah Administratif Kabupaten Aceh Utara ini termasuk salah satu sungai dengan DAS terganas di Pulau Sumatera.

Ratusan ribu galon airnya mengalir terus-menurus saban hari dari hulunya yang masuk kawasan Aceh Tengah dan bermuara ke Kecamatan Samudera (Geudong) Aceh Utara. Berdasarkan informasi yang beredar di tengah-tengah masyarakat setempat, dari hasil penelitian yang dilakukan oleh salah satu organisasi Peduli Lingkungan pada tahun 1990-an, air Krueng Pasee bebas dari partikel-partikel berbahaya dan bisa langsung di minum tanpa menyebabkan sakit perut meski belum dimasak. 

Masih menurut hasil penelitian tersebut, disebutkan juga bahwa kandungan mineral dalam air sungai ini sangat tinggi dan baik untuk kesehatan. Bahkan hingga saat ini, Perusahaan Air Minum Daerah Aceh Utara serta salah satu Perusahaan Air Minum Swasta Internasional dengan merek terkenal, memanfaatkan air sungai ini sebagai bahan bakunya.

Selain itu, Arus sungai Krueng Pasee juga sangat cocok untuk dikembangkan menjadi Objek Wisata Arung Jeram, karna DAS nya yang begitu ekstrim dengan bebatuan yang cukup besar-besar.

Tapi dibalik pesona itu semua, Krueng Pasee masih menyimpan satu lagi daya tarik yang luar biasa, yakni spesies yang bersemayam di dalamnya. Apa itu?

Berikut dua jenis (dari sekian banyak) ikan yang hidup di dalam derasnya arus Krueng Pasee yang sangat fenomenal dan paling dicari oleh para pemburu ikan air tawar:

1. Ikan Keureulieng


Ikan Keureulieng yang berhasil didapat
oleh nelayan setempat.
Ikan keurlieng atau disebut juga ikan jurung (Mahseer) adalah salah satu jenis ikan penghuni Krueng Pasee. Keberadaannya kini semakin langka. Karna rasanya yang begitu lezat, meski saat mengolahnya cuma sekedar dibakar atau dimasak dengan cara apapun, telah menjadikannya sebagai salah satu spesies paling diburu di kawasan ini.
Belakangan, nelayan setempat hanya bisa menemukan ikan keureulieng berukuran kecil saja, padahal ikan ini dulunya bisa selebar pintu rumah dan sangat gampang didapat dengan cara dipancing atau dijaring.

Namun sekarang, untuk bisa menikmati ikan super mahal ini butuh perjuangan ekstra. Menurut informasi dari warga sekitar, ikan jenis ini hanya bisa didapatkan di lubuk sungai yang dalam. Harus pandai menyelam kata Agus (25), yang sering mencari ikan di kawasan ini.

Harga ikan keureulieng ini mencapai Rp.150.000 per kilogram, bahkan bisa lebih, mengingat peminatnya sangat tinggi sementara stoknya terbatas. Saat ini memang sudah ada beberapa petani yang mulai membudidayakan ikan tersebut di kolam air tawar, namun rasanya tidak lagi selezat yang hidup di alam bebas seperti yang terdapat di sungai Krueng Pasee ini.

2. Ikan Ileh

Pembeli sedang menawar harga Ikan Ileh dari
Nelayan di pedalaman Aceh Utara. 
Penghuni Krueng Pasee yang kedua, yang juga sudah sangat langka adalah Eungkot (Ikan) Ileh, dikenal juga denga Ikan Dundung. Ikan berbentuk belut raksasa ini pun tak kalah gurih saat disantap. Tekstur dagingnya yang lembut serta kulitnya yang kenyal membuat ikan ini enak diolah dengan cara apapun seperti ikan keureulieng tadi.

Di restoran-restoran Chinese, ikan ini tidak langsung dimasak dagingnya, tapi dipelihara dulu di aquarium dalam jangka waktu yang lama untuk diambil lendir yang ada di tubuhnya, selanjutnya lendir tadi digoreng menggunakan tepung khusus dan kemudian disajikan bagi pengunjung.

Hanya orang-orang berkantong tebal saja yang sanggup menyantap menu ini. Harganya cukup menguras isi kantong karna dipercaya bisa membangkitkan stamina dan libido yang memakannya.

Satu buah Ileh ukuran besar bisa mencapai panjang 3 meter lebih, dengan diameter sebesar pohon pinang atau tiang listrik. Sementara saat ini, para nelayan hanya  mampu mendapatkan ileh sebesar kaca sirup atau sebesar senter, itupun kalau lagi beruntung.

Harga ikan ileh ini juga sangat mahal. Ileh sebesar kaca sirup saja bisa dijual hingga Rp.50.000 per 3 inci, mahal banget kan? Makanya hewan ini pun kian langka di habitatnya. Karna untuk mendapatkannya juga butuh perjuangan.

Ikan predator ini tinggal di sela-sela batu di kedalaman air sungai tertentu. Para nelayan biasanya akan memanfaatkan air sungai yang sedang keruh untuk memancing, karna saat itulah ikan ileh keluar untuk mencari mangsanya.

Untuk menghindari kepunahan sumberdaya alam yang tak ternilai harganya ini, tentu dibutuhkan kerja sama semua pihak, misalnya masyarakat sekitar untuk sama-sama mengawasi alat tangkap, agar spesies-spesies ikan yang masih kecil yang hidup di sungai Krueng Pasee tersebut tidak ikut diambil oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. Penguatan hukum adat tentu bisa menjadi salah satu alternatif --selain penerapan hukum positif-- untuk melindungi habitat mereka dari ancaman kepunahan yang terlalu cepat.[Goolerampoe]

About seulangamedia

Seulanga Media Merupakan Portal yang di gagas oleh mahasiswa asal Seulanga Aceh, dengan Kantor pusat di Jakarta. Seulanga Media dapat dihubungi melalui email: rimungputeh97@gmail.com
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Post a Comment

BARAT


Top