ads

Berita

NAD

Nasional

Internasional

Dunia Islam

Tuliasan%20Anda

77hasan-tiro.jpg.jpeg
Beurujuk.com | Penulis buku biografi pendiri Gerakan Aceh Merdeka Hasan Tiro, Murizal Hamzah, lolos seleksi untuk mengikuti Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) yang setiap tahun diadakan di Bali. Tahun ini, panitia mengumumkan 16 penulis emerging Indonesia yang lolos seleksi sebagai pembicara pada festival yang diikuti oleh penikmat seni dari seluruh dunia. Tahun ini, lomba UWRF diikuti oleh  894 penulis dari 201 kota di 33 provinsi Indonesia.
“Alhamdulillah, dari 16 penulis yang lolos seleksi ke Ubud, salah satunya karya buku yang diterbitkan  oleh Bandar Publishing dengan judul Hasan Tiro: Jalan panjang menuju Damai Aceh yang ditulis oleh Murizal Hamzah,” ungkap Direktur Bandar Publishing Mukhlisuddin Ilyas, Rabu (15/6).
Mukhlisuddin menyebutkan berdasarkan email yang diterima pada Selasa (14/6) adapun 16 penulis yang tampil berbicara pada 26 – 30 Oktober mendatang di Ubud berasal dari Aceh, Bukittinggi,  Bangkalan, Yogyakarta,  Kendari, Malang,  Cilegon, Tangerang, Padang, Jakarta,  Denpasar, Pamekasan dan Pontianak. Disebutkan,  agenda tahunan ini menghadirkan lebih dari 150 pembicara yang terdiri dari penulis, seniman, budayawan, dan para pemikir lainnya.
 “Lulusnya buku Biografi Hasan Tiro ke Ubud Writers adalah hal pertama bagi kami penerbit lokal. Ini semakin memberi semangat bagi kami untuk terus berkarya dengan buku-buku yang bermutu yang menjadi inspirasi bagi pembaca,” ucapnya.
Direktur Bandar Publishing mengutip catatan yang dikeluarkan oleh Dewan Kurator UWRF 2016 Seno Gumira Ajidarma, Iswadi Pratama dan Kadek Sonia Piscayanti bahwa sepanjang sejarah program penulis emerging yang pertama diadakan pada 2008, jumlah penulis tahun ini merupakan yang tertinggi.  Hal ini mencerminkan betapa sesungguhnya gairah untuk menulis masih cukup tinggi di kalangan para penulis muda tanah air. Program Ini  menjadi salah satu wahana utama bagi penulis emerging Indonesia untuk menunjukkan pencapaiannya
Dalam catatan Seno ditegaskan karya-karya penulis peserta seleksi dibaca terlebih dahulu oleh tim pre-kurasi yang terdiri dari sastrawan Ubud, Ketut Yuliarsa dan Manajer Program Indonesia UWRF, I Wayan Juniarta.  Kemudian karya-karya inilah yang dibaca dan ditelaah oleh anggota Dewan Kurator.
 “Menulis (karya sastra) bukan cuma soal memiliki isu atau tema atau ide, lalu menguraikannya dalam sekian banyak bab, sejumlah puisi, atau sejumlah esai, melainkan juga soal bagaimana menghadirkan kembali sebuah dunia yang mampu memberikan bukan saja perspektif yang segar, tetapi juga pengalaman berbahasa yang terus menerus tumbuh dalam karya yang disajikan,” pungkas Mukhlisuddin mengutip pernyataan Seno.
Tema yang diusung di festival ke-13 kali ini adalah ‘Tat Tvam Asi’, sebuah penggalan filosofi Hindu dari abad ke-6 dengan makna yang sangat dalam yaitu ‘Aku adalah engkau, engkau adalah aku’ atau ‘Kita semua satu’. [tebarsuara.com]

About seulangamedia

Seulanga Media Merupakan Portal yang di gagas oleh mahasiswa asal Seulanga Aceh, dengan Kantor pusat di Jakarta. Seulanga Media dapat dihubungi melalui email: rimungputeh97@gmail.com
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Post a Comment

BARAT


Top