ads

Berita

NAD

Nasional

Internasional

Dunia Islam

Tuliasan%20Anda

Photo : Keadaan suasana jamaah mesjid saat pelaksanaan Sholat Tarawih.
Beurujuk.com | Minggu, 5 Juni 2016 jam 18:30 WIB terjadi penyerangan terhadap Mesjid Muhammad di Desa Juli Keude Dua Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen oleh sekelompok orang. Mesjid Muhammad tersebut dibangun oleh Yayasan Syeikh Eid bin Muhammad Al Thani Cabang Indonesia pada tahun 2008. 
Yayasan tersebut menunjuk seorang pengelola Mesjid yang bernama Saifuddin (63 Tahun) Warga Desa Juli Keude Dua melalui sebuah Surat Keputusan, yang didalamnya mencantumkan tugas-tugas diantaranya : a. Mengangkat Imam Shalat, b. Mengangkat Muazzin, c. Menghidupkan halaqah-halaqah Pengajian serta melaporkan setiap perkembangan mesjid termasuk masalah renovasi mesjid kepada Pihak Yayasan yang memberi bantuan.

Beberapa hari sebelum penyerangan, Pihak penyerang terlebih dahulu memberikan maklumat kepada Pengurus Mesjid untuk Menghentikan (Menutup Total) segala bentuk kegiatan/aktivitas keagamaan yang selama ini dilaksanakan di Mesjid Muhammad di Desa Juli Keude Dua Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen. 
Dalam maklumat tersebut juga ada ancaman sanksi apabila maklumat yang dibuat tersebut tidak dilaksanakan. Dalam maklumat tersebut disebutkan hasil musyawarah perangkat Gampong Juli Keude Dua, padahal tidak pernah dilaksanakan rapat melainkan hanya keinginan dari sekelompok orang. Oleh karena itu Kepada Desa Juli Keude Dua tidak mau menandatangani maklumat tersebut (dokumen maklumat terlampir).

Pada saat terjadi penyerangan, beberapa orang pihak penyerang masuk kedalam mesjid dan beberapa orang lagi berdiri di luar mesjid. Selain itu disekitar dan didalam mesjid juga ada jamaah tetap mesjid Muhammad tersebut. Dari Pihak penyerang yang masuk ada 3 orang yaitu : Ramlan Thaleb, Yahya Ibrahim dan Edi Saputra (Edi Tansil) dan langsung duduk di shaf depan yang langsung berada dibelakang tempat Imam.

Yahya Ibrahim tanpa meminta permisi kepada Pengurus Mesjid langsung maju dan membaca Al-Qur’an dan ketika masuk waktu Magrib Edi Saputra juga dengan tanpa permisi juga langsung maju untuk azan. Melihat kondisi demikian Tgk. Saifuddin Daud yang bertindak sebagai pengelola mesjid Muhammad tersebut mengatakan bahwa untuk Menjadi Imam Shalat dan Muazzin sudah ada orang yang ditunjuk sehingga tidak dibenarkan untuk bertindak seperti itu. 
Pengurus Mesjid melarang diakibatkan oleh adanya maklumat sebelumnya dari Pihak penyerang yang berisi penutupan terhadap mesjid Muhammad dan pengurus Mesjid menganggap ada niat yang tidak baik yang dilakukan oleh Pihak Penyerang, yaitu tujuan azan dan shalat yang dilakukan oleh penyerang di Mesjid Muhammad hanyalah kedok untuk mengambil alih mesjid dan kemudian menutupnya sebagaimana tersebut dalam maklumat.

Akan tetapi, Edi Saputra memaksa untuk melaksanakan azan yang pada akhirnya oleh Pengurus Mesjid mengambil microphone. Akibatnya Edi Saputra marah dan memukul dada Hilman Saifuddin (anak dari pengelola mesjid), yang akhirnya memicu keributan dan terjadinya aksi dorong sampai keluar mesjid. 

Pada saat di luar mesjid, dua orang Penyerang yaitu Rizal Azis dan seorang lainnya yang belum diketahui namanya memegang kuat Hilman Saifuddin. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Edi Saputra untuk bebas memukul dan melempar batu ke arah Tgk. Saifuddin, Hilman Saifuddin dan Muhammad Haris. 
Lemparan batu yang Cuma berjarak 2 meter tersebut meyebabkan terjadinya luka dan keluarnya darah dari Kepala Tgk. Saifuddin dan anaknya Hilman, sedangkan Muhammad Haris menderita luka di bagian paha. Lemparan yang tepat dikepala Hilman Saifuddin diakibatkan karena korban tidak dapat menghindar akibat terus dipegang kuat oleh 2 orang dari Pihak Penyerang.

Tiba-tiba terdengar suara dari Tgk. Saifuddin yang berseru : “Saya dilempari batu”. Melihat Ayahnya yang sudah berdarah di bagian kepalanya membuat Hilman Saifuddin yang juga terluka di Bagian kepalanya seketika berontak sehingga lepas dari pegangan pihak penyerang. Kemudian Hilman membalas kearah Edi Saputra dan terjadilah perkelahian. Karena merasa kalah akhirnya Edi Saputra melarikan diri kearah sawah, karena larinya tidak terkontrol menyebabkan Edi Saputra jatuh ke sawah dan kepalanya membentur beton saluran irigasi dekat sawah. 
Melihat Edi Saputra jatuh ke sawah. Selanjutnya, oleh Agusmaidi Sulaiman yang juga dari Pihak penyerang kemudian membawa Edi Saputra ke Rumah Sakit. Sedangkan Pihak pengurus Mesjid yang terluka oleh para jamaah juga membawa ke RSUD Dr. Fauziah Bireuen untuk di rawat dan diobati. [Seuramoe Mekkah]

About seulangamedia

Seulanga Media Merupakan Portal yang di gagas oleh mahasiswa asal Seulanga Aceh, dengan Kantor pusat di Jakarta. Seulanga Media dapat dihubungi melalui email: rimungputeh97@gmail.com
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Post a Comment

BARAT


Top