ads

Berita

NAD

Nasional

Internasional

Dunia Islam

Tuliasan%20Anda

Menyelami Pantai laut Rubiah Yang Indah di Sabang


Menyelami Pantai Rubiah, Megahnya Kerajaan Bawah Laut Sabang



Beurujuk.com | Pantai Rubiah merupakan taman laut yang ada di sebelah barat Kota Sabang.
Terletak di pulau kecil tak berpenghuni yang termasuk dalam kawasan Pulau Weh.
Rubiah sendiri diambil dari nama seorang perempuan, Cut Nyak Rubiah yang dimakamkan di pulau tersebut.
Objek wisata ini merupakan kerajaan bawah laut habitat ikan hias seperti nemo, angel fish, lion fish, dan merupakan lokasi transplantasi karang yaitu rehabilitasi terumbu karang dengan cara pencangkokan.
Daya tariknya berupa taman laut membuat snorkeling dan diving menjadi aktivitas favorit.
Pun begitu jika anda tak mahir berenang atau menyelam, anda tetap bisa menikmati keindahan bawah laut hingga kedalaman 10-15 meter dengan menggunakan perahu kaca.
Mengitari Pulau Rubiah yang kejernihan airnya membuat sinar matahari tembus hingga dasar laut.
Pesona taman laut yang menakjubkan membuat pulau dengan luas 0,357 Km persegi itu sebagai surganya kerajaan laut.
Ya, tak lengkap berwisata bahari ke Sabang tanpa mengunjungi Pulau Rubiah.
Permukaan airnya yang tenang lagi jernih tak ubahnya cermin yang memantulkan kehidupan biota di dalamnya.
Aneka ikan hias seperti nemo, dan kawannya bermain-main di sela terumbu karang yang cantik.
Jernihnya air di taman laut ini membuat sinar matahari menembus hingga dasar laut.
Snorkeling dan diving menjadi aktivitas favorit yang banyak dilakoni pelancong yang bertandang ke pulau kecil tak berpenghuni itu.
Untuk memuaskan hobi bermain air, anda tak perlu repot-repot memboyong perlengkapan.
Pasalnya di Pantai Iboih yang merupakan pintu masuk ke Rubiah, berjejer para penyewa jasa perlengkapan olah raga air itu, cukup membayar Rp 40 ribu saja anda sudah siap snorkeling seharian.
Jika ingin diving, anda bisa memilih paket yang ditawarkan berupa perlengkapan, training, guide, perahu, hingga foto bawah laut dengan tarif maksimal Rp 500.000, tergantung item yang dipilih.
Siap-siap berenang bersama ikan-ikan.
Perjalanan dari Iboih ke Rubiah memakan waktu sekitar 15 menit, lain hanya jika ada ingin hopping island.
Di bibir pantai, anda bisa menjejakkan kaki ke pasir putih yang berkilauan ditimpa sinar matahari. Air laut hijau tosca yang berkecipak ditingkap langit biru.
Sesekali terlihat bocah pribumi bermanuver dengan melakukan berbagai gaya.
Begitu juga dengan para wisatawan yang lebur menikmati keindahan taman laut yang membuat pengunjungnya lupa daratan.
Namun jika anda tak pandai atau tak suka berenang atau pun menyelam tak perlu khawatir. Anda tetap bisa menikmati pesona bawah laut Rubiah dengan berkeliling pulau.
Spead boat berlantai kaca siap membawa anda menyisir setiap lekuk Rubiah. Menikmati keindahan taman laut yang telah banyak dituturkan pelancong.
Hal ini tak lain karena jernihnya air sehingga memungkinkan pengunjung melihat dengan mata telanjang keindahan bawah laut pantai ini mulai kedalaman 10-15 meter.
Asyiknya lagi spead boat kaca ini memuat hingga 10 penumpang. Mari rayakan keindahan. (Serambi)

2 Spesies Penghuni Krueng Pasee Paling Dicari: Rasanya Ajib, Harganya Selangit.


Sungai (Krueng) Pasee, Aceh Utara | Photo: @ajl_pasee
Beurujuk.com | Pernah dengar nama "Krueng Pasee"? Krueng (bahasa Aceh) berarti sungai. Iya, sungai yang penuh dengan romantika sejarah kejayaan Kerajaan Samudera Pasee (atau ada juga yang menyebutnya dengan Samudera Pasai) yang kini telah menjadi Wilayah Administratif Kabupaten Aceh Utara ini termasuk salah satu sungai dengan DAS terganas di Pulau Sumatera.

Ratusan ribu galon airnya mengalir terus-menurus saban hari dari hulunya yang masuk kawasan Aceh Tengah dan bermuara ke Kecamatan Samudera (Geudong) Aceh Utara. Berdasarkan informasi yang beredar di tengah-tengah masyarakat setempat, dari hasil penelitian yang dilakukan oleh salah satu organisasi Peduli Lingkungan pada tahun 1990-an, air Krueng Pasee bebas dari partikel-partikel berbahaya dan bisa langsung di minum tanpa menyebabkan sakit perut meski belum dimasak. 

Masih menurut hasil penelitian tersebut, disebutkan juga bahwa kandungan mineral dalam air sungai ini sangat tinggi dan baik untuk kesehatan. Bahkan hingga saat ini, Perusahaan Air Minum Daerah Aceh Utara serta salah satu Perusahaan Air Minum Swasta Internasional dengan merek terkenal, memanfaatkan air sungai ini sebagai bahan bakunya.

Selain itu, Arus sungai Krueng Pasee juga sangat cocok untuk dikembangkan menjadi Objek Wisata Arung Jeram, karna DAS nya yang begitu ekstrim dengan bebatuan yang cukup besar-besar.

Tapi dibalik pesona itu semua, Krueng Pasee masih menyimpan satu lagi daya tarik yang luar biasa, yakni spesies yang bersemayam di dalamnya. Apa itu?

Berikut dua jenis (dari sekian banyak) ikan yang hidup di dalam derasnya arus Krueng Pasee yang sangat fenomenal dan paling dicari oleh para pemburu ikan air tawar:

1. Ikan Keureulieng


Ikan Keureulieng yang berhasil didapat
oleh nelayan setempat.
Ikan keurlieng atau disebut juga ikan jurung (Mahseer) adalah salah satu jenis ikan penghuni Krueng Pasee. Keberadaannya kini semakin langka. Karna rasanya yang begitu lezat, meski saat mengolahnya cuma sekedar dibakar atau dimasak dengan cara apapun, telah menjadikannya sebagai salah satu spesies paling diburu di kawasan ini.
Belakangan, nelayan setempat hanya bisa menemukan ikan keureulieng berukuran kecil saja, padahal ikan ini dulunya bisa selebar pintu rumah dan sangat gampang didapat dengan cara dipancing atau dijaring.

Namun sekarang, untuk bisa menikmati ikan super mahal ini butuh perjuangan ekstra. Menurut informasi dari warga sekitar, ikan jenis ini hanya bisa didapatkan di lubuk sungai yang dalam. Harus pandai menyelam kata Agus (25), yang sering mencari ikan di kawasan ini.

Harga ikan keureulieng ini mencapai Rp.150.000 per kilogram, bahkan bisa lebih, mengingat peminatnya sangat tinggi sementara stoknya terbatas. Saat ini memang sudah ada beberapa petani yang mulai membudidayakan ikan tersebut di kolam air tawar, namun rasanya tidak lagi selezat yang hidup di alam bebas seperti yang terdapat di sungai Krueng Pasee ini.

2. Ikan Ileh

Pembeli sedang menawar harga Ikan Ileh dari
Nelayan di pedalaman Aceh Utara. 
Penghuni Krueng Pasee yang kedua, yang juga sudah sangat langka adalah Eungkot (Ikan) Ileh, dikenal juga denga Ikan Dundung. Ikan berbentuk belut raksasa ini pun tak kalah gurih saat disantap. Tekstur dagingnya yang lembut serta kulitnya yang kenyal membuat ikan ini enak diolah dengan cara apapun seperti ikan keureulieng tadi.

Di restoran-restoran Chinese, ikan ini tidak langsung dimasak dagingnya, tapi dipelihara dulu di aquarium dalam jangka waktu yang lama untuk diambil lendir yang ada di tubuhnya, selanjutnya lendir tadi digoreng menggunakan tepung khusus dan kemudian disajikan bagi pengunjung.

Hanya orang-orang berkantong tebal saja yang sanggup menyantap menu ini. Harganya cukup menguras isi kantong karna dipercaya bisa membangkitkan stamina dan libido yang memakannya.

Satu buah Ileh ukuran besar bisa mencapai panjang 3 meter lebih, dengan diameter sebesar pohon pinang atau tiang listrik. Sementara saat ini, para nelayan hanya  mampu mendapatkan ileh sebesar kaca sirup atau sebesar senter, itupun kalau lagi beruntung.

Harga ikan ileh ini juga sangat mahal. Ileh sebesar kaca sirup saja bisa dijual hingga Rp.50.000 per 3 inci, mahal banget kan? Makanya hewan ini pun kian langka di habitatnya. Karna untuk mendapatkannya juga butuh perjuangan.

Ikan predator ini tinggal di sela-sela batu di kedalaman air sungai tertentu. Para nelayan biasanya akan memanfaatkan air sungai yang sedang keruh untuk memancing, karna saat itulah ikan ileh keluar untuk mencari mangsanya.

Untuk menghindari kepunahan sumberdaya alam yang tak ternilai harganya ini, tentu dibutuhkan kerja sama semua pihak, misalnya masyarakat sekitar untuk sama-sama mengawasi alat tangkap, agar spesies-spesies ikan yang masih kecil yang hidup di sungai Krueng Pasee tersebut tidak ikut diambil oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. Penguatan hukum adat tentu bisa menjadi salah satu alternatif --selain penerapan hukum positif-- untuk melindungi habitat mereka dari ancaman kepunahan yang terlalu cepat.[Goolerampoe]

BARAT


Top